Senin, 15 April 2013

Fan Fics




Hai Hai aku bikin fanficsnya Sexy Zone ^.^
semoga kalian bacaya!!



Tadinya, Fanfics ini bukan nama member Sexy Zone, tapi karena aku susah mencari nama, jadi aku cari nama-nama Idol Grup yang membernya ber-5, dan ketemu deh Sexy Zone, horeee


KARANTINA !!!
oh no !!!
Shori, Kento, Sou, Fuma, dan Marius adalah anak yang sangat manja, karena mereka sangat manja orang tua mereka memasukan mereka ke dalam karantina agar mereka mandiri.

    “Ibu, ayah, kenapa kalian memasukan  ku ke karantina ?” tanya Shori.
    “Tanya pada dirimu sendiri !” cetus Ayah pada Shori.
    “Huh !Menyebalkan !” cetus Shori.
“Pasti dia akan serumah karantina denganku”  ujar  Shori sambil melihat Marius yang sedang menangis karena di daftarkan sebagai murid karantina.
   “Ayah, Ibu, aku tidak mau masuk ke karantina !!” bentak Fuma  pada orang tuanya.
Ternyata  Shori, Kento, Sou, Fuma,  dan marius satu rumah, mereka akhirnya di tempatkan di kamar nomor 2.
“Hei, namaku Shori, kalian siapa?” tanya Shori.
“Namaku Sou”
“Aku Marius”
“Namaku Kento”
“Aku Fuma”
   “Oh ya, kenapa kalian bisa di tempatkan di sini, memangnya semanja apa kalian?” tanya Marius.
   “Aku sih …  Aku tidak bisa sekolah jika Ayah dan Ibuku tidak bisa menyiapkan peralatan sekolah” jawab
Kento.
    “Kalo aku, aku harus di gendong Ayah ku dulu sebelum tidur, jika tidak, aku tidak bisa tidur” jawab Marius.
     “Sudah sebesar ini masih ingin digendong?” Tanya Sou keheranan
     “Bairkan saja, terserahku! Memangnya tidak boleh?” balas Marius
     “Ya boleh sih.. he.. he..” seru Sou sambil tersenyum kecut.
    “Aku… Aku selalu memasak sendiri , itu mandirikan? ” jawab Fuma dengan gaya heroiknya.
    “Itukan anak berbakti !kenapa masuk ke sini ?” tanya Marius lagi.
    “He.. He itu semua karena aku terlalu hebat mungkin ?karena aku selau menkombinasikan makanan, kombinasi terakhirku adalah… Aku mengkombinasikan pudding, daging sapi,dan  ikan menjadi sebuah pie yang lezat !’ jawab Fuma lagi dengan gaya heroiknya.
     “Dan mereka harus mencicipinya, jika tidak, aku akan menangis sekeras-kerasnya !” tambah Fuma.
     “Itusih bukan manja ! Tapi kau berbahaya ! Kau bisa membunuh orang tuamu!” cetus Shori.
“Kalo aku, aku selau menangis jika tidak di belikan mainan mahal, dan aku akan menangis di toko. Akhirnya orang tuaku malu deh..” jawab Sou sambil melihat-lihat rumah karantina mereka.
     “Kau yang terakhir !ayo katakan!” bujuk Kento pada Shori.
     “Aku hanya membeli barang-barang elektronik keluaran terbaru, tapi orang tuaku tidak pernah marah.” Jawab Shori.
     “Lalu untuk apa kau disini ?” tanya Marius.
     “Kau mau tahu saja !” cetus Shori pada Marius.
     “Kau menyebalkan, aku kan hanya bertanya, kau memang suka menyakiti orangkan ! Jadi kau masuk ke sini !” ujar Marius sambil mengalihkan wajahnya.
     “Sudah-sudah ! Inikan lagi acara tanya-tanya, kenapa malah sakit-sakitan sih! Ayo Shori jawablah !” bujuk Kento.
     “itu semua karena aku membeli 3 mobil keluaran terbaru ! Ayahku kesal, lalu aku kabur.” Jawab Shori dengan wajah kesal.
    “Hei, kalau kau kabur kenapa menyangkut disini, kalau kau kabur, kau pasti bebas !” tanya Sou sambil terheran-heran.
    “Itusih… Kalian tahukan masalah perut ? Jika aku lapar aku pasti pulang, memangnya kalian tidak pernah lapar ?” ucap Shori.
     “Iyasih..tapi aku tidak pernah kabur..” ujar Fuma
     “Dalam kamu anak manja, itu tidak salah,aku sudah melakukan aksi kabur  berkali-kali, tapi jika perutku sudah bicara, aku pasti pulang !” tambah Shori.
Tiba-tiba datang sekelompok orang yang diduga Pembina karantina dengan wajahnya yang garang ke ruangan sambil mendobrak pintu.
“Siapa itu?Seram sekali!” ujar Fuma sambil memegang pundak Sou.
“Aku tak yakin kita akan selamat!” tambah Sou sambil memegang pundak Sou.
“Aku juga” tambah Kento.
“Hei! Tidak usah berlebihan! Semuanya berdiri dan berbaris dengan rapih! Cepat!” bentak salah satu orang itu.
Mereka pun segera berbaris dengan tergesa-gesa walaupun tidak rapih.
“Saya Pembina kalian! Saya yang akan membuat kalian mandiri! Saya akan membacakan peraturan disini! Jika saya berbicara dengarkan baik-baik, karena tidak ada siaran ulang!” ucap Pembina itu dengan keras.
“Seperti TV saja, ada siaran ulang.”Bisik Marus pada Fuma.
“Saya bilang dengarkan baik-baik Marius!” bentak Pembina itu.
“Iya-iya, he..he..” ucap Marius sambil ketakutan.
“Perkenalkan saya Hika, saya Pembina kalian, dan urang-orang dibelakan saya ini adalah Pembina dari ruangan karantina lain. Saya akan membacakan peraturan, air yang disediakan adalah 1 galon dan itu harus habis dalam waktu 1 hari 1 malam, makan 3 kali sehari, harus habis! Setelah makan cuci pirng sendiri, bangun jam 5 pagi dan tidak boleh telat! Makanan di kulkas tidak boleh habis dalam waktu 1 bulan, Televisi hanya boleh dinyalan jam 1-2 siang dan jam 5-6 sore, tidur jam 8 malam, lakukan semu pekerjaan sendiri! Ini rumah kalian selama 3 bulan, kalian harus merawatnya dengan baik! Ada pemeriksaan selama setiap pagi dan ada lomba kekompakan 1 minggu sekali !” ujar Pak Hika.
“Pak, orang tua saya tidak meberi say Handphone atau lat permainan lainnya?” Tanya Shori.
“Tidak ada Handphone disini! Oh ya di balekan rumah ada Ayam, kalian harus merawatnya, semoga itu bisa jadi mainanmu ya Shori!” jawab Pak Hika
“Huh..”Shori kesal dalam hati sambil menundukan kepala.
“Ingat!! Saya tidak mau ada bau Ayam atau kotoran Ayam atau lain sebagainya!” tambah Pak Hika sambil mengangkat jari telunjuknya.
“Kali ini harus aku harus bilang “wow” ya ampun..” ucap Kento.
“Saya permisi!!” bentak Pak Hika.
“GUBRAK!” suara pintu yang didorong.
“Kalian dengar! Kita 3 bulan disini!! Ujar Fuma dengan keras.
“Ya aku dengar, semua juga dengar!” ujar Shori
“Aku tidak yakin kita akan dengan mental dan jiwa yang sehat!” cetus Kento.
“Apa lagi kita akan merawat ayam!” tambah Shori.
“Padahal makan di kulkas enak semua!” tambah Kento sambil menunjuk kulkas.
“1 galon sehari semalam! Memangnya dia pikir perut kita perut karet!” cetus Marius dengan wajah
kesal.
“Saya dengar itu Marius!!” teriak Pak Hika dari kejauhan.
“Ya ampun dia memang sakti!” ujar Shori.
“Aku selalu jadi sasaran, haduuuh” seru Marius.
Keesokkan harinya, karantina mangadakan lomba kekompakan.
“Kelompok 2!”
“Iya pak! Hadir!” Jawab Fuma sambil mengacungkan tangannya.
“Kelompok 1 melawan kelompok 3!”
Shori, Kento, Fuma, Sou, dan Marius melawan kelompok 3 dengan lomba estafet, dan hasil akhirnya mereka kalah. Merekapun kembali ke rumah karantina dengan wajah kesal dan kusam.
“Kalah..kalah..” cetus Shori dengan wajah kesalnya.
“Sudahlah tidak usah dipikirkan.”Seru Kento
“Kau bilang begitu karena, semuanya gara-gara kau! Seharusnya kau memberikan kayu estafetnya padaku! Tapi kau malah memberikan kayu itu pada lawan! Jadinya aku harus mengejarmu! Karena lelah aku jadi lambat! Jadi kalahkan! Bagaimanasih kau!”bentak Shori pada Kento.
“Ya maaf deh..” seru Kento.
“Sudah-sudah kalian bertengkar saja!Sebenarnya kau memang salah sih kento!” ujar Marius.
“Hei!! Sudah! Berhenti! Kau Marius! Aku kira kau mau memisahkan pertengkaran tapi kau malah memperpanjang masalah!” bentak Fuma sambil mengayunkan kedua tangannya.
“Hei Kenapa kalian jadi bertengkar?Sudah lupakan saja masalah itu. Kita disini 3 bulan, masa baru 1 hari saja sudah bertengkar sih! Lebih baik nonton TV saja sudah jam 1 lho. ” seru  Sou.
“Nonton Drama!” ucap Kento.
“Komedii” tambah Fuma.
“Reality Show!” tambah Shori.
“Kartun saja!” tambah Marius.
“Tidak usah nonton!” bentak Sou sambil mematikan TV.
“Lho? Kok?” Tanya Marius kebingungan.
“Kalian mau nonton apa! Yang jelas dong!” bentak sou.
“Dan, TIDAK USAH TERIAK DI TELINGAKU!!” tambah Sou.
“Iya..iya maaf.. Seram juga.” Ujar Shori, Marius, Fuma, dan Kento.
“oh ya aku baru ingat, jam 1-2 siang itu film sejarah dan jam 5-6 sore itu acara masak memasak!”
“Yah untuk apa nonton, membosankan! Lebih baik beri makan Ayam sajalah!” seru kento.
“Setelah beri makan Ayam kita makan.”Tambah Sou.
“Memangnya rasanya akan enak jika sudah terkena bau Ayam lalu makan?” Tanya Marius.
“Sudahlah tidak usah bawel, lakukan saja, dari pada tidak makan..anggap saja kita ini sebagai pengusaha Ayam, he..he.. itu kombinasi tau!” ujar Fuma.
“Jiaahh, itu memang kesukaanmu!” cetus Shori.
Keesokkan paginya..
“Hei!! Bangun!! Cepat bangun!!” teriak marius panik.
“Ada apasih!Mengganggu saja!” seru Fuma dengan wajah ngantuk yang bercampur kesal.
“Kalian cepat bangun!Lihat galon kita masih penuh tau!!” tambah Marius.
“APA!!!!” teriak Shori, Kento, Sou, dan Fuma dengan seketika langsung membuka mata.
Mereka bergegas bangun dengan wajah panik dan mereka terpaksa harus meminum air galon secara bergiliran.
“Giliranmu!” seru Shori sambil membelikan galon.
“Giliranmu!” seru Sou satelah minum yang ke15 kali.
Ini terjadi selama 1 jam, hingga mereka tidak bisa berjalan.
“Mana galon kalian?”Tanya petugas.
“I.. ini” seru Fuma sambil memberikan galon.
“Ini galon barunya!” ujar Pembina sambil memberikan galon.
“Aku sudah tidak kuat!” ser Shori sambil melambaikan tangannya.
“Lebih baik setiap 1 jam sekali kita minum 1 gelas, daripada seperti ini!” ujar Kento.
“Iya tuh” seru yang lain.
“Ayo kita sapu depan!” ujar Marius.
“Kita bagi tugas saja, Marius sapu depan, Fuma beresin kamar, aku masalah baju dan piring, Sou masalah Ayam, dan Shori sapu rumah.”Ujar kento.
Mereka segera melakukan pekerjaan walaupun dengan mengesot.
Beberapa jam kemudian..
“Kelompok 1 bagus!Kalian bersih!”ujar Pembina.
“sudah 1 jam nih.. Ayo minum..” bujuk Shori.
Sudah berhari-hari nampaknya Shori, Kento, Fuma, sou, dan Marius mulai terbiasa, sedikit demi sedikit mereka mulai mengerti keadaan dan mencoba mendewasakan diri.
Pemandangan tidak bagus terlihat ketika siang, karena bosan, mereka tidur-tiduran santai tak beraturan dikarpet dengan wajah bosan dan sedikit kesal.
“Tak terasa kita sudah lama disini.”Seru Shori malas.
“Jam berapa sekarang?” Tanya Shori sambil menggoyangkan jam super kecil yang diberikan Pembina.
“Tanggal?”Tanya Shori lagi.
“Wah..kita tak punya Kalender !” jawab Shori lagi.
“Sekarang sudah 3 bulan belum yah…?” seru Kento sambil berpikir keras.
“Sudah kubilang kita tak punya Kalender aku juga sudah lupa ini hari apa.” Ujar Sou.
“Baguslah, sebentar lagi kita akan lupa diri kita sendiri!” cetus Marius sambil memegang kepala.
“lihat langit! Langit sudah menunjukan jam 5 sore, ayo nonton TV!” ujar Fuma sambil menengok jendela.
“Wahh benar!!Ujar Kento sambil menepuk Pundak Fuma.
“Kita harus cek dulu apakah acara masak memasak atau tidak!” ucap Shori.
“Ayo kita coba!” seru Marius sambil menyalakan TV.
“wah benar, ayo nonton nih acara masak!!” ujar Fuma senang.
“Itu memang kesukaanmu, aku mau beri makan ayam saja.” Seru Kento.
“Aku juga!” tambah Marius.
Untuk mempersingkat cerita, akhirnya sudah hampir 3 bulan mereka tinggal di Karantina, mereka mulai mandiri dan bertanggung jawab, mulai dari hal kecil diperhatikan.
“Sou sapu luar, aku masalah Ayam. Fuma sapu dalam, Marius baju dan piring, dan Shori kamar.” Ujar Kento.
“Ya baiklah!”
Beberapa menit kemudian..
“Kelompok 2 bagus! Kalian selau bersih! Ohya ini galon baru kalian!” seru Pembina
“Galon lagi! Masih banyakkah?” Tanya Shori dengan wajah memelas.
“Ada 3 galon lagi, karena waktu kalian 3 hari lagi!” jawab Pak Hika dengan gayanya yang menyebalkan.
“HOREEE!!3 hari lagi!!” seru Sou sambil menghitung jari tangannya.
“3 hari lagi bebassss!!!” tambah Kento.
Tidak terasa 3 hari sudah berlalu, mereka akhirnya keluar dari Karantina.Setelah 2 hari kemudian, mereka kembali dipertemukan dalam acara penghargaan anak mandiri yang diselenggarakan oleh pemilik Karantina.
“Hei teman-teman! Lihat aku dibelikan mainan bagus dan mahal lho, karena aku sudah mandiri!” seru Sou.
“Aku dikursuskan di sekolah chef ternama lho!” ujar Fuma dengan gaya heroiknya.
“Wah keren tuh!” seru Kento dengan wajah melongo.
“Kalo aku dibelikan Handphone baru dan Home Theater lho!” seru Marius.
“Wah mahal nih!” seru Sou sambil memegang Handphone Marius.
“Aku dibelikan peralatan sekolah baru dan fasilitas antar jemput lho!” seru Kento
“Wah!Keren!” seru Fuma, Sou, dan Marius.
“Kalian semua keren, hanya aku yang apes!” seru Shori dengan wajah suram.
“Eh, kau pasti diberi 3 mobil itukan?Tanya Sou.
“Iya!Kalo itusih hebat banget!!” seru Marius.
“Memangsih 3 mobil itu untukku, tapi aku masuk Karantina lagi!” jawab Shori kesal.
“Kau pasti masuk Karantina untuk anak mandirikan?”Tanya Kento sambil menepuk pundak Shori.
“Bukan!! Aku masuk Karantina untuk anak manja!! Karena aku memesan sebuah kapal pesiar! Ayahku marah besar!!” jawab Shori sambil meremas kepalanya.
“APAA!!!” teriak yang lain.
“Sebenarnya kalian semua masuk ke Karantina lagi!” seru Pak Hika dengan gayanya yang menyebalkan.
“Kami sudah mandiri tau! Untuk apa masuk ke tempatmu! gubuk menyeramkan!!” balas Marius pada Pak Hika.
“Menurut laporan orangtua kalian, lebih baik kalian masuk Karantina karena lebih menjamin dan dapat terpantau dan orang tua kalian sudah setuju dan sudah tanda tangan disini.” Ser u Pak Hika sambil menunjukan surat kesetujuan orangtua mereka.
“Ibu, Ayah benarkah?” Tanya marius.
“Iya nak.Orang tua dari Fuma, Shori, kento, dan Sou juga sudah setuju” Jawab Ayah dan Ibu.
“TTTIIIIDAAAAKK!!!” teriak semuanya.



The End



By: Mishel Danely.